hhmmhh...pagi ini saya ingin sharing tentang curhatan semalam. curhatan seseorang (pria) yang sudah ditinggal ayahnya sejak ia masih kecil. kira-kira 20an tahun yang lalu. saat ini, ia benar sedang merindukan sosok seorang ayah. sosok yang hanya bisa ia rasakan sebentar saja. ada perasaan menyesal, bukan karena menyangsikan takdir Allah, tapi menyesal karena ia merasa belum bisa melakukan yang terbaik untuk membuat ibu dan ayahnya tersenyum.
ia iri dengan orang-orang yang masih memiliki ayah. seandainya saja ia masih memiliki ayah....
ayah bisa mengajarkannya bagaimana cara menjadi "pria".
ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan dari pada dirinya.
ayah mulai merencanakan hidup anak-anaknya ketika tahu bahwa ibu hamil, tapi begitu anaknya lahir, ia mulai membuat revisi.
ayah membantu membuat impian anaknya jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkan anaknya untuk melakukan hal-hal yang mustahil.
ayah membantu membuat impian anaknya jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkan anaknya untuk melakukan hal-hal yang mustahil.
ayah mengajarkan anaknya agar mampu berdiri sendiri, tidak bergantung pada siapapun, termasuk dirinya.
ayah memberikan kesempatan kepada anaknya untuk melakukan apa yang dikehendaki, tapi dia mengingatkan bahwa setiap keputusan yang di ambil pasti memiliki resiko, dan bersiaplah untuk kehilangan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain.
ayah bisa membuat anaknya percaya diri, karena ia percaya pada anaknya.
ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, ia hanya ingin melakukan yang terbaik.
yaa... tapi itu hanya ada diangan-angannya..
ia berpesan kepada saya agar bersyukur karena masih memiliki ayah dan ibu. lakukan yang terbaik untuk mereka. belajarlah menjadi "wanita" kepada ibu dan belajarlah cara memilih "pria" kepada ayah.