February 24, 2011

home

G tau kenapa, tadi waktu di kampus, saya tiba2 sangat ingin pulang. Hal ini membuat mood saya menjadi buruk. Dan itu berkorelasi positif dengan ekspresi wajah yang saya tampilkan.
Secapek apapun, kalo udh bertemu keluarga tercinta, melihat senyum hangat mereka, lelah pun hilang seketika. Hal itu yang mendorong saya untuk tetap pulang ke rumah, bagaimanapun kondisi fisik saya.
Di rumah, saya bisa sejenak melepas beban pikiran yg slama ini telah menguras emosi. Semoga setelah balik k bogor, mood saya membaik. Amin.

February 23, 2011

tak pernah bisa

Tak pernah ku bisa menatap indahnya bintang
bersamamu
Tak slalu ku mampu jadi malaikat penjagamu
Tapi sekarang sudah bisa kupahami
Bintangpun tak sanggup tersandingkan bumi
Takkan bisa ku merubah tatanan semesta yang sudah kehendaknya
Kau adalah satu bintang di angkasa luas milikku
Memang sungguh menyakitkan saat tersadar beribu
langit mendamba kilaumu
dan bukan hanya diriku yang mengharapkan indahmu...

coffee???

saat-saat seperti ini, saat sedang banyak pikiran, intensitas meminum kopi saya meningkat secara drastis. ga tau kenapa? ada apa c di dalam kopi? apa aja kandungannya? kenapa bisa bikin pikiran sedikit menjadi lebih tenang? saya akan mencoba mencari tau. tapi ga sekarang. karna lg ga mood banget buat nyari-nyari. tapi penasaran...ya udah sabar aja lah....

February 21, 2011

tepi jalan

notes ini di co-pas dr kk kelas saya, ka Magri Handoko...berhubung notes ini keren bgt menurut saya, dan rada mirip2 lah sm kehidupan saya, saya mnt ijin ke beliau buat d share... makasih ya ka atas ijinnya :)
selamat membaca...


aku tau apa yang kau rasa
begitu juga kau terhadap ku
tapi kini kita tak punya kuasa
bahkan untuk diri kita sendiri, kita tak punya kuasa

kita laksana garis tepi jalan
garis tepi kiri dan kanan
yang diciptakan untuk slalu bersama
tapi tak pernah ditakdirkan untuk bersatu
karena hingga akhir jalan pun, tepi kiri dan kanan takkan pernah bersatu
ya, takkan pernah bersatu

kau bilang ini jalan terbaik yang Tuhan berikan
buatku tidak
karena masih ada jalan terbaik yang bisa kita usahakan
hanya saja kita tak punya kuasa
atau hanya takut oleh gurauan orang
yang tak tahu perjalanan kita selama ini
walau kau berkata ini sudah usai
tapi kutahu di dalam hatimu tidak demikian
kau hanya memaksakan akhir kisah
yang akan menuai perih untukmu dan aku

hingga kini aku masih berharap
berharap semua akan berakhir indah untuk kita
walau kutahu itu hanya harapan kosong
karena tepi kiri dan kanan jalan tak pernah ditakdirkan untuk bersatu
ya, takkan pernah bersatu

February 17, 2011

ga tau mau dikasih judul apa

mungkin ini hanya ada dalam benakku.
tak seorang pun 'kan mengerti.
meski sejenak coba merasakan apa yg kurasa.
kadang aku berfikir...
dapatkah?
mungkinkah?
kadang aku pun bermimpi...
tapi nampakknya aku harus segera bangun dari tidur panjangku!
ingat!
jangan berharap memeluk bulan!
karna ku tak sanggup merengkuhnya.
tanganku tak sampai untuk menggapainya.
dia begitu jauh di langit sana!
sedang aku berada di posisi terendah di bumi...

February 11, 2011

nothing

saya tak hebat...
saya juga tak cantik...
saya pun tak semenawan Anda...
saya tak berkemampuan seperti Anda...
tapi...
saya bangga dengan apa yang saya miliki...
dan apapun yang ada dalam diri ini...
berhenti mengeluh dengan keadaan saat ini...
dengan semua kemampuan yang terbatas...
dan penampilan yang tak semenarik dy...
tapi saya mampu menjadikan diri ini seperti lilin atau lentera...
membangun motivasi dalam diri itu sulit...
terkadang apa yang kita rasakan, berbeda dengan apa yang kita ucapkan...

wanita cantik

Wanita cantik itu..
Tetap tertawa walau sebenarnya ingin menangis
Tetap tersenyum walau sebenarnya kecewa
Tetapkuat walau sebenarnya sudah tidak sanggup lagi
Tetap semangat walau tertekan oleh masalah
Tetap sabar dan memandang segalanya baik2 saja walau sebenarnya sudah terluka
Tetap tabah walau sebenarnya sudah dihina & dijatuhkan
Terlihat mempesona saat memaafkan orang lain
Mengasihi tanpa pamrih & bertambah kuat saat berdoa dan pengharapan
DAN.. Aku ingin menjadi wanita cantik itu.. :)

February 4, 2011

bingung

saya ga tau harus gimana. Semua yang saya lakukan serba salah. Mau melangkah maju tapi udah mentok kayaknya. Mau melangkah mundur, tapi tak semudah yang dibayangkan.

Memang ini bukan hal yang mudah bagi saya. Tapi tidak untuk sebagian orang. Tidak seperti angin yang tiba-tiba datang dan pergi.

February 3, 2011

berkata baik atau lebih baik diam

ketika berikteraksi dengan orang lain, ada berbagai macam rasa dan respon terhadap orang tersebut karena setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
sebisa mungkin kita harus bisa menjaga omongan. "mulutmu harimaumu". usahakan agar dalam berbicara kita mengeluarkan kata-kata yang baik dan tidak menyinggung perasaan orang lain. tapi ketika amarah kita sudah sampai di ubun-ubun akibat perkataan atau perbuatan orang lain, saya lebih memilih untuk diam daripada semakin memperkeruh suasana.

pernahkah?

pernahkah kau bertanya sampai kapan aku berdiri disini,,,??
pernahkah kau bertanya untk apa aku ada disini…??
pernahkah kau mengerti mengapa aku berada disini..??

bukan berarti harus berhenti,..
karena langkah memintaku tuk berlari

bukan berarti harus berhenti,...
karena dunia memaksaku tuk segera melangkah

seiring makna yang kian menggilas
jalanku yang rapuh kian tergerus
oleh keadaan diri yang makin tak terurus

dan aku akan tetap bertahan

February 2, 2011

tak sesuai

Dalam hidup, seringkali kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa apa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia.

Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

Kata maaf mungkin sangat berat untuk diberikan kepada orang yang pernah melukai hati kita. Tetapi hanya dengan memberi maaf sajalah kita akan dapat mengobati hati yang telah terluka.

February 1, 2011

bila kasih sayang kurang

Jangan sering-sering memeluk anak, nanti dia bisa menjajah orangtuanya. Jangan sering-sering mencium anak, nanti dia jadi manja. Bayi jangan sering-sering dipeluk atau digendong, taruh saja di tempat tidur biar tidak ‘bau tangan’.

Itulah keyakinan sebagian masyarakat kita. Mereka menyakini kalau perhatian yang lebih atau kasih sayang yang berlebihan pada anak akan berdampak negatif dikemudian hari, sehingga tak jarang ibu-ibu merasa harus sedikit ‘menjauh’ dari kemanjaan anak.

Kekhawatiran ini wajar saja karena kalau anak dimanja dan disayangi secara berlebihan bisa berefek negatif. Misalnya anak jadi penakut, kuper dan lain sebagainya atau bahasa umumnya ‘anak mama’. Akan tetapi kalau kemudian orang tua menjauh dari anak sebagai langkah hati-hati dan antisipasi, akan berdampak buruk juga pada jiwa sang anak.

Kedekatan orang tua sangat penting bagi perkembangan anak. Secara khusus Rasulullah telah memberikan arahan akan pentingnya kasih sayang yang cukup dari orang tua ke anak. Rasulullah bersabda, “Muliakan anak-anakmu, dan didiklah mereka dengan ahlak yang baik.” (HR. Ibnu Majah/Minhajus Shalihin)

Manfaat Kedekatan Orang Tua

Manfaat kedekatan ini sangat besar bagi anak, diantaranya:

- Menumbuhkan rasa percaya diri

Perhatian dan kasih sayang orang tua yang stabil, menumbuhkan keyakinan bahwa dirinya berharga bagi orang lain. Jaminan adanya perhatian orang tua yang stabil, membuat anak belajar percaya pada orang lain.

- Menumbuhkan kemampuan membina hubungan yang hangat

Hubungan yang diperoleh anak dari orang tua, menjadi pelajaran baginya untuk kelak diterapkan dalam kehidupannya setelah dewasa. Kasih sayang yang hangat, menjadi tolak ukur dalam membentuk hubungan dengan teman hidup dan sesamanya. Namun hubungan yang buruk menjadi pengalaman yang traumatis baginya, sehingga menghalangi kemampuan membina hubungan yang stabil dan harmonis dengan orang lain.

- Menumbuhkan semangat mengasihi sesama dan peduli pada orang lain

Anak yang tumbuh dalam hubungan kasih sayang yang hangat, akan memiliki sensitivitas atau kepekaan yang tinggi terhadap kebutuhan sekitarnya. Dia mempunyai kepedulian sosial yang tinggi, membantu kesusahan orang lain menjadi kebutuhannya.

- Melatih disiplin

Kasih sayang orang tua terhadap anak, membuat orang tua dapat lebih memahami anak. Sehingga orang tua lebih mudah memberikan arahan secara proposional, empati, penuh kesabaran dan pengertian yang dalam. Anak juga akan belajar mengembangkan kesadaran diri, dari sikap orang tua yang menghargai anak. Sikap menghukum hanya akan menyakiti harga diri anak dan tidak mendorong kesadaran diri. Anak patuh karena takut.

- Berpengaruh pada pertumbuhan intelektual dan psikologis

Bentuk kasih sayang yang terjalin, kelak mempengaruhi pertumbuhan fisik, intelektual dan kognitif serta perkembangan psikologis anak.

Dampak Kurang Kasih Sayang

Dampak yang dirasakan seorang anak yang kurang kasih sayang menurut ahli psikologi sangat rentan terjadi pada anak yang berumur sekitar 2 tahun. Pada masa ini traumatis anak karena merasa diabaikan oleh orang tuanya mampu membekas dalam dirinya sampai dewasa kelak. Anak-anak yang kebutuhan emosionalnya tidak terpenuhi akibat problem kasih sayang, berpotensi mengalami masalah intelektual, masalah emosional dan masalah moral sosial di kemudian hari. Berikut di antara dampak negatif anak kurang kasih sayang dari orang tuanya:

1. Dalam masalah intelektual

- Mempengaruhi kemampuan pikir seperti halnya memahami proses ‘sebab-akibat’.

Ketidakstabilan atau ketidakkonsistenan sikap orang tua, mempersulit anak melihat hubungan sebab akibat dari perilakunya dengan sikap orang tua yang diterimanya. Dampaknya akan meluas pada kemampuannya dalam memahami kejadian atau peristiwa-peristiwa lain yang dialami sehari-hari. Akibatnya, anak jadi sulit belajar dari kesalahan yang pernah dibuatnya.

- Kesulitan belajar

Kurangnya kasih sayang dengan orang tua, membuat anak lamban dalam memahami, baik itu instruksi maupun pola-pola yang seharusnya bisa dipelajari dari perlakuan orang tua terhadapnya, atau kebiasaan yang dilihat/dirasakannya.

- Sulit mengendalikan dorongan

Kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi, membuat anak sulit menemukan kepuasan atas situasi/perlakuan yang diterimanya, meski bersifat positif. Ia akan terdorong untuk selalu mencari dan mendapatkan perhatian orang lain. Untuk itu, ia berusaha sekuat tenaga, dengan caranya sendiri untuk mendapatkan jaminan bahwa dirinya bisa mendapatkan apa yang diinginkan.

2. Dalam masalah emosional

- Gangguan bicara

Menurut sebuah hasil penelitian, problem kasih sayang yang dialami anak sejak usia dini, dapat mempengaruhi kemampuan bicaranya. Dalam dunia, psikologi, hingga usia 2 tahun dikatakan sebagai masa oral. Pada masa ini anak mendapatkan kepuasan melalui mulut (menghisap-mengunyah makanan dan minuman). Oleh sebab itulah, proses menyusui merupakan proses yang amat penting untuk membangun rasa aman yang didapat dari pelukan dan kehangatan tubuh sang ibu.

Memang, secara psikologis anak yang merasakan ketidaknyamanan akan kurang percaya diri dalam mengungkapkan keinginannya. Atau kurangnya kasih saying tersebut membuat anak berpikir bahwa orang tua tidak mau memperhatikannya sehingga ia lebih banyak menahan diri. Akibatnya, anak jadi tidak terbiasa mengungkapkan diri, berbicara atau mengekspresikan diri lewat kata-katanya. Perlu diketahui, melalui komunikasi yang hangat seorang ibu terhadap bayinya, lebih memacu perkembangan kemampuan bicara anak karena si anak terpacu untuk merespon kata-kata ibunya.

- Gangguan pola makan

Ada banyak orang tua yang kurang reponsif/ kurang tanggap terhadap tangisan bayinya. Mereka takut jika terlalu menuruti tangisan bayinya, kelak ia akan jadi anak manja dan menjajah orang tua. Padahal, tangisan seorang bayi adalah suatu cara untuk mengkomunikasikan adanya kebutuhan seperti halnya rasa lapar atau haus.

- Perkembangan konsep diri yang negatif

Ketiadaan perhatian orang tua, sering mendorong anak membangun image bahwa dirinya mandiri dan mampu hidup tanpa bantuan siapa pun, image itu berusaha keras ditampilkan untuk menutupi kenyataan yang sebenarnya. Padahal, dalam dirinya tersimpan ketakutan, rasa kecewa, marah, sakit hat terhadap orang tua, sementara ia juga menyimpan presepsi yang buruk terhadap diri sendiri. Ia merasa tidak diperhatikan, merasa disingkirkan, merasa tidak berharga sehingga orang tua tidak mau mendekat padanya- dan, memang ia juga merasa tidak ingin didekati. Tanpa sadar semua perasaan itu diekspresikan melalui tingkah laku yang aneh-aneh, yang orang menyebutnya ‘nakal’, ‘liar’, ‘menyimpang’. Mereka juga terlihat suka menuntut secara berlebihan, suka mencari perhatian dengan cara-cara yang negatif.

- Sulit membedakan sesuatu

Anak akan sulit melihat mana yang baik dan tidak, yang boleh dan tidak boleh, yang penting dan kurang penting, dari keberadaan orang tua yang juga tidak bisa menjamin ada tiadanya, yang tidak dapat memberikan patokan moral dan norma karena mereka mengalami kesulitan dengan dirinya sendiri.

Tidak jarang anak-anak tersebut memunculkan sikap dan tindakan seperti: suka berbohong(yang sudah tidak wajar), mencuri(karena ingin mendapatkan keinginannya), suka merusak dan menyakiti(baik diri sendiri maupun orang lain), dan menurut sebuah penelitian, mereka cenderung tertarik pada darah, api dan benda tajam.

Bagaimana Mendekati Anak

Agar anak tidak merasa jauh dari orang tua maka kedekatan anatar orang tua dan anak harus senantiasa dibangun. Untuk membangun hal itu, sebagai orang tua anda harus melakukan sesuatu. Faktor orang tua menjadi penentu dalam hal ini. Berikut beberapa perkara yang bisa dijadikan arahan untuk membangun kedekatan anda dengan anak:

Kesiapan mental untuk menjadi orang tua
Memiliki anak membawa implikasi yang luas, tidak hanya merubah peran dari suami/istri,menjadi seorang ayah/ibu. Ada komitmen dan tanggung jawab yang harus disadari dan dijalankan. Oleh sebab itu, perlu hati dan pikiran yang tenang untuk menjalani proses menjadi orang tua. Selain itu, kesiapan mental juga diperlukan, terutama untuk menghindari konflik dan ketegangan yang bisa muncul di antara suami-istri akibat perubahan yang terjadi.

Ciptakan komunikasi yang hangat sejak dini
Berkomunikasi dengan anak tidak dimulai sejak anak lahir, melainkan sejak ia dalam kandungan. Sejak itu proses kasih sayang pun dimulai. Berbicaralah kepadanya meski ia masih belum tampak secara lahiriah. Sapalah dia, senyumlah untuknya dan pertahankan kestabilan emosi.

Banyak penelitian yang menyatakan bahwa seorang anak bisa memahami apa yang terjadi dalam diri sang ibu meski ia belum lahir. Hal itu bisa dibuktikan dari munculnya kecenderungan tertentu yang ada pada anak, misalnya pencemas, super sensitif atau pemarah- dihubungkan dengan persoalan yang sedang dihadapi sang ibu pada masa dan pasca kehamilannya.

Upayakan program menyusui
Proses menyusui, bukan hanya sekedar memberikan ASI yang berkualitas. Namun menyusui merupakan proses yang melibatkan dua belah pihak, bahkan tiga belah pihak: suami, istri dan anak. Kegiatan menyusui merupakan momen yang ideal untuk membangun kontak batin yang erat, melalui kelekatan fisik dan kontak mata yang insentif. Proses ini membutuhkan hati yang tenang dan penuh kasih, karena produksi ASI akan terpengaruh oleh factor fisik dan emosional.

Tanggapailah tangisan bayi/anak secara positif
Melalui tangisan seorang bayi dapat mengkomunikasikan ketakutannya, kelaparan, kehausan, keinginannya akan kehangatan, keinginannya untuk dibelai, rasa tidak enak, kedinginan, kepanasan, dan rasa tidak enak yang lain. Bayi adalah mahluk paling tidak berdaya dan tidak berdosa, serta tidak punya maksud buruk. Jadi, tangisannya adalah murni muncul dari kebutuhannya. Bayangkan, jika orang tua menunda respon terhadap ketakutannya, maka bayi akan merasa frustasi.

Upayakan kebersamaan dalam keluarga inti
Banyak keluarga yang menggunakan jasa baby sitter untuk mengasuh anak. Ironisnya, ada ibu rumah tangga yang tidak bekerja, tidak mempunyai kegiatan apapun kecuali arisan, ke salon atau shopping, mempunyai banyak asisten dan pembantu. Anaknya pun sepenuhnya diurus oleh baby sitter. Tidaklah mengherankan jika kelak antara dia dengan anaknya tidak terlihat suatu kedekatan yang positif, karena anaknya lebih dekat dengan pengasuhnya. Situasi ini tidak mendorong proses perkembangan psikologis dan identitas yang sehat. Anak melihat dirinya diabaikan oleh ibunya, sementara dang ibu memperhatikan anak melalui berbagai barang dan mainan yang dibeli atau uang jajan yang berlebihan.

Kedekatan yang positif, membutuhkan kerja sama setiap anggota keluarga. Perlu disediakan waktu kebersamaan yang konsisten, dipenuhi perasaan tenang, senang dan santai, agar anak bisa merasakan senagnya kebersamaan dengan ‘abi dan ummi’. Tetapi, orang tua juga harus belajar dari anaknya, dan melihat hasil didikannya selama ini melalui sikap dan perilaku anak. Semoga bermanfaat.

Sumber : Majalah Nikah Vol. 2, No. 6, September 2003, hal. 52-54

rindu

repost from my older blog....


Rindu itu luar biasa indahnya.
Indah,meski ia tajam mengoyak jantung yg tengah berdegup dgn lembut.
Dan saat rindu itu semakin memagut,mengiris hati yg berubah warna menjadi ungu,kita seperti kehilangan oksigen.
Semakin kita mencarinya,semakin kita tergagap n jatuh ke dalam ruang hampa udara.
Dan itu yg aku rasakan kini...